Gerakan Serius Menuntut Ilmu dan Usaha Bersama

Gerakan Serius Menuntut Ilmu dan Usaha Bersama

Sepintas lalu, Judul di atas tidak ada hubungannya. apa hubungannya gerakan serius menuntut ilmu dengan gerakan Usaha bersama?..tidak ada. Saya hanya mencoba menghubung-hubungkannya saja. Kenapa hal ini saya hubungkan? karena melihat fenomena yang ada di masyarakat sekarang ini. Kita selalu berbicara paradoks, baik dalam hal agama dan dunia. Seringkali kita usung dalil, hujjah dan lain sebagainya bahwa sesutau itu harus Kaffah, Totalitas, namun kita sendiri sejatinya membatasi diri dari berbuat Totalitas.

Kita bisa lihat menggunakan kacamata sendiri-sendiri dan mata bathin sendiri-sendiri. banyak di antara kita yang yakin bahwa menuntut ilmu itu wajib, menuntut ilmu itu sebuah keharusan, namun faktanya, banyak juga diantara kita yang mengerdilkan menuntut ilmu. Bahkan, kita seringkali merasasudah pandai, sudah pintar dan sok tau. Hal ini berlaku dalam segala Hal, khususnya juga dalam hal ekonomi.

Dalam konteks ekonomi, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dimana manusia bisa cepat belajar dari segala jenis media yang ada. Suatu ilmu bisa diperoleh hanya dengan hitungan jam, bahkan detik. Oleh sebab itu, kita harus sadar dan sadar diri lagi. kita harus tersentak dan membuka mata hati kita menerima proses kemajuan ini. sehingga kesadaran kita ini langsung diwujdukan dalam tindakan nyata yakni kembali belajar (menuntut ilmu).

Dalam konteks ekonomi, sekali lagi, sistem kapitalisme sudah memporak porandakan sendi-sendi perekonomian kita, Indonesia, bahkan dunia. Tapi, kita masih juga terlena, hanya berteriak teriak namun teriakannya bak buih di lautan saja. Kenapa?karena kita melakukannya sendiri-sendiri. Pemilik modal besar telah lama mencengkram semua lini ekonomi kita. Kekuatan mereka bahkan bisa membeli sebauh negara, mengatur sebuah negara. Apakah kita masih ada celah?apakah kita masih ada kekuatan?..jawabannya masih..apabila kita bersama. tidak sendiri-sendiri.

Keberhasilan para Kaum kapitalis bukanlah keberhasilan yang datang begitu saja, Mereka terlahir dari anak zaman yang sama, Mereka juga memulai dengan langkah kecil yang sama. Mereka selalu belajar dan mencari celah untuk meng-upgrade pengetahuan mereka sendiri. Mustahil, seorang yang sukses melakukan sebuah bisnis tanpa ada pengetahuan di dalam dirinya atau yang ia miliki. Mereka melakukan dengan cara melipatgandakan keinginan mereka sendiri, mereka menyedikaan waktu melebihi waktu yang kita sediakan sendiri untuk belajar dan belajar. Kalau melihat perjalan mereka semua, tidak bisa kita pungkiri, mereka adalah "pembelajar Ulung", mereka adalah "penuntut ilmu totalitas", mereka adalah orang yang "haus pengetahuan tenyang kemajuan zaman", mereka adalah "peneliti sukses" dan mereka adalah "pembuat studi kelayakan terbaik".

KIta bandingkan dengan diri kita sendiri, yang selalu banyak alasan untuk tidak mau lagi belajar hal baru, membatasi diri dari pengetahuan-pengetahuan yang bisa menyokong kemajuan usaha kita sendiri bahkan sampai meremehkan "sebuah terobosan baru" yang imbasnya pada peningkatan sakal ekonomi pribadi kita masing-masing.

Nasi sudah jadi bubur. Zaman telah telah membuktikan keberadaan pemain-pemain besar yang menguasai ekonomi kita menjadi eksis. Kondisi yang adalah sebuah kenyataan dan fakta yang tidak bisa lagi kita pungkiri. Eksistensi para kaum kapitalis telah bercokol nyaman di negeri ini.

Apa yang harus kita lakukan??apa yang masih tersisa dalam diri kita??

saya sendiri menyadari, bahwa yang masih tersisa dalam diri kita harusnya adalah "semangat" totalitas yang juga harus kita bangkitkan lagi. Semangat untuk "menunut Ilmu secara totalitas", semangat untuk "meng-upgrade diri" menjadi yang lebih baik, semangat untuk selalu belajar hal-hal baru. semangat untuk selalu merendahkan diri untuk mendapatkan "ilmu yang baik dan manfaat" . semangat berjuang yang harus tidak pernah padam. Namun....

Namun...kekuatan sendiri tidaklah cukup apabila kita ingin berbuat untuk umat, masyarakat dan orang banyak. Maka, semangat ini harus dilakukan bersama-sama. Berjamaah, berkompak-ria, bersatu-padu...semangat belajar bersama dan mewujdukannya dalam bentuk usaha bersama. Saatnya bagi kita satukan tekad, niat yang baik untuk selalu bersama. Hilangkan jargon, KALAU BISA SENDIRI KENAPA HARUS BERSAMA??,,harusnya hembuskan selalu "KALAU BISA BERSAMA KENAPA HARUS SENDIRI-SENDIRI???

Kalau dalam pikiran kita sudah terbersit bahwa , lebih baik sendiri, maka "Setan Individual" atau "Setan Kapitalis" telah bersemayam dalam diri anda, saya dan kita semua??

Jangan teriak-teriak lagi ekonomi sudah dikuasai asing, aseng dan kapitalis..kalau anda sendiri masih berfikir individualis..anda sendiri amsih berfikir usaha sendiri lebih menguntungkan...karena itu adalah sebuah "paradoks" dalam diri anda.



Gerakan Usaha bersama...

Usaha Bersama Bisa anda Wujudkan dengan Mendirikan Toko bersama seperti yang didirkan oleh Pak Muhammad Yasin Mantan Ketua KPK ini....


http://megapolitanpos.com/detail/2466/mantan-wakil-ketua-kpk-buka-toko-swalayan

Ini Adalah Minimarket yang didirkan dengan mengajak Para masyarakat disekitar komplek sebagai pemilik saham bersama.

Ritelteam Indoneseia sebagai Konsultan Utama yang mendampingi pendirian toko tersebut..
Apabila anda mendirikan bisnis yang sama bisa kontak saya langsung di 081226177868






Comments

Popular posts from this blog

Rak Toko sembako murah

Ukuran Bangunan Minimarket Ideal

Contoh Lay out dan Rencana Anggaran Biaya