Belanja ke warung tetangga

Ritel moderen vs ritel tradisional
Ritel dalam bahasa sederhananya adalah eceran, jadi berbisnis ritel artinya kita bisnis ngecer. Jual baju ecer, jual sendal ecer, jual sepatu ecer, jual lemari ecer , jual kursi ecer dan pokoknya semua yang di ecer itulah bisnis ritel. Kalau di kampung2 , jualan sembako, jual permen, jual roti kering, jual sapu, jual rokok, jual obat2an kayak komix, bodrex dll.
Itulah bisnis ecer.. bisnis ritel.
Tahun sekiaran 80an , kita masih awam dengan yang namanya supermarket, swalayan...kemudian tahun 90an sudah mulai kita kenal yanh namanya Hero Supermarket. Tapi kita belum pernah dikejutkan oleh namanya Indomaret dan alfamart.
Pada Tahun 2000an, mulailah indo dan alfa beegerilya, dari pusat kota Jakarta sampai daerah2. Sehingga semua orang tidak ada yang tidak kenal alfamart dan indomaret. Akhirnya banyak yang bertanya2 makhluk apakah gerangan?? Kenapa begitu larisnya warung itu?? Padahal ruangannya tertutup rapat dwngan kaca, lantai menggunakan keramik yang cantik dan bersih, namun harganya malah sebenarnya lebih Tinggi dari harga toko masyarakat (warung masyarakat)?
Semua pelaku ritel lokal shock, bahkan ada yang tumbang dan berjatuhan kena dampak berdirinya toko ini. Ada yang masih terlena dan kaget, ada yang mulai mencoba meniru , ada yang cuek saja nggak ngefek. Banyak ragam respon yang diberikan terhadap berdirinya toko ritel yang “gagah” itu.
Nah, kira2 apa yang membedakan toko masyarakat (lokal) dengan toko “orang kayah” itu??
Kenapa toko mereka laris manis??
Kenapa toko mereka banyak yang berkunjung dan membeli??
Padahal kita sadar bahwa belanja di warung tetangga akan lebih “afdhal”, jelas nyata mendukung usaha tetangga, jelas nyata mendukung usaha rakyat, jelas nyata mendukung ekonomi rakyat berbasis lokal..
Ada apakah gerangan???


Comments

Popular posts from this blog

Rak Toko sembako murah

Ukuran Bangunan Minimarket Ideal

Contoh Lay out dan Rencana Anggaran Biaya